Infografis
Suara.com - Seorang biarawati di Prancis yang bernama Suster Andre, menjadi sorotan dunia karena selamat dari cengkeraman Covid-19 di usianya yang sangat senja, 117 tahun. Ia juga terdaftar sebagai wanita tertua di Eropa.
Menyadur Daily Mail Rabu (10/02), Suster Andre yang lahir dengan nama Lucile Randon kini sembuh dari virus corona.
Wanita yang mengambil nama Suster Andre ketika bergabung dengan ordo amal Katolik tahun 1944 ini dinyatakan positif Covid-19 pada Januari tapi tidak menunjukkan gejala.
Meski begitu, ia tetap diisolasi dari penghuni rumah jompo lain, di tempatnya tinggal. Juru bicara rumah jompo, David Tavella mengatakan kondisinya kini baik-baik saja.
Baca Juga: Berkunjung ke Taman Bacaan Tertua di Kota Bandung
"Kami menganggapnya sudah sembuh. Dia sangat tenang dan dia menantikan untuk merayakan ulang tahunnya yang ke 117 pada hari Kamis. Dia sangat beruntung," ujarnya.
Suster Andre yang kehilangan penglihatan mengatakan senang bisa sembuh meskipun sempat berujar tidak takut akan kematian.
"Tidak, aku tidak takut karena aku tidak takut mati. Aku senang bersamamu," kata biarawati itu. "Tapi aku ingin berada di tempat lain bergabung dengan kakak laki-laki dan kakekku dan nenekku."
Pengasuhnya mengatakan Suster Andre akan merayakan ulang tahun dengan sekelompok penduduk yang lebih kecil dari biasanya karena risiko infeksi virus corona.
Suster Andre yang lahir pada 11 Februari 1904, adalah orang tertua kedua di dunia menurut Daftar Peringkat Supercentenarian Dunia dari Gerontology Research Group (GRG).
Baca Juga: Pandemi, Ibadah di Vihara Tertua Boen Hay Bio Tangsel saat Imlek Dibatasi
Orang tertua di dunia selain Suster Andre adalah wanita Prancis bernama Jeanne Louise Calment, yang meninggal pada tahun 1997 pada usia 122 tahun.
Kane Tanaka dari Jepang adalah orang tertua yang masih hidup di dunia. Dia berusia 118 tahun pada 2 Januari. Dari 20 orang tertua di dunia dalam daftar GRG, semuanya adalah wanita.
